Pfhhhhtt… akhirnya keluar juga postingan ini. Setelah
sebelumnya berasa nano-nano mau nulis. Antara gemes, takut, merasa bersalah,
merasa perlu menyampaikan, malu, dan sebagainya mengenai isi postingan ini.
Kok bisa begitu? Yaaa bisa …..
Ceritanya beberapa minggu lalu si Bunga (nama samaran)
ngajakin sebut saja Alfi (nama tidak disamarkan. Hahaha) ke suatu tempat:
“Pasar S*nen yuuuk,
mau cari bahan baju nih. Sama pengen beli novel XXX juga nih, pengen baca.
Kayanya bagus deh.”
Dengan girangnya orang berdua ini pengen kesana, dalihnya
sekalian cari “buku murah”. Kebetulan lagi pengen mencari beberapa novel karya
penulis lokal yang sedang booming. Niatnya untuk mengisi waktu senggang di
akhir pekan, daripada keluyuran atau nonton versi filmnya kan sekali abis.
Nggak ada bekas fisiknya kalau cuma nonton.
Tiba-tiba seorang teman, sebut saja Daun (nama samaran juga
hahaha), nyeletuk begini:
“iiiih ko beli buku “nggak
asli” sih. Kan kasian penulisnya. Nanti nggak berkah loooh isinya.”
Seketika itu berasa #jleb bingo your shoot was fortunately
hit right to my heart (or my head?). Oke abaikan saja benar atau tidaknya pemilihan
kata antara heartshot atau headshot.