Jumat, 25 Juni 2010

Penyebab Hiperinflasi di Zimbabwe

Habis ngebahas gimana gawatnya hiperinflasi nih ternyata nemu juga artikel penyebab terjadinya hiperinflasi di Zimbabwe.

Nyooook kite bace dulu....




Sebelum menjadi Zimbabwe yang sekarang Zimbabwe dikenal sebagai Rhodesia Selatan sebuah negara yang menerapkan apartheid. Perdana mentri kulit putih terakhir adalah Ian Smith yang turun tahun 1979. Pada jaman-jaman itu, Rhodesia adalah lumbung pangan Afrika bagian selatan yang makmur. Tanah pertaniannya dikelola oleh petani-petani atau dengan bahasa yang sinisnya
tuan-tuan tanah adalah orang kulit putih. Orang kulit hitam banyak yang menjadi buruh tani.
Sejalan dengan pergantian nama Rhodesia menjadi Zimbabwe tahun 1979, peran orang kulit putih berkurang. Tahun 1980 Mugabe naik memimpin Zimbabwe.
Kecemburuan sosial antara kaum putih dan hitam yang mungkin sudah ada sebelumnya, mungkin juga diciptakan, pada masa pergolakan menjadi terbuka bagi penjarahan kekayaan. Isu tanah muncul kembali. Zanu, partai yang berkuasa menyebutkan bahwa 70% dari tanah yang diusahakan secara komersial dikuasai oleh kaum putih yang jumlahnya hanya 1% dari populasi. Dan pada tahun 2000 Robert Mugabe mulai menjarahi tanah-tanah pertanian milik orang putih yang produktif dan terampil untuk dibagikan kepada orang hitam yang tidak mampu mengolah tanah alias tidak cakap. Akibatnya produksi pangan jatuh. Mugabe dan gengnya yang berwawasan sosialisme berpikir bahwa bertani dengan baik bisa dilakukan oleh semua orang. Tetapi nyatanya tidak. Zimbabwe yang dulunya terkenal sebagai eksportir bahan pangan untuk negara-negara sekitarnya mengalami krisis pangan sampai sekarang. Singkatnya, bagi Zimbabwe sosialisme adalah jalan dari eksportir pangan ke krisis pangan dan kelaparan dalam masa kurang dari 5 tahun.
Walaupun hanya 4000 petani kulit putih yang dizalimi karena tanahnya dibagi-bagikan kepada kaum kulit hitam, tetapi dampaknya adalah peningkatan tingkat pengangguran sampai 80%. Mayoritas yang kena dampaknya adalah orang kulit hitam yang katanya mau dimakmurkan. Untuk membiayai pemerintahannya Mugabe mencetak uang seakan tidak ada hari esok. Hiperinflasi memanggang Zimbabwe. Tahun 2008 mencapai 11.2 juta % atau 11,200,000%. Denominasi uang kertas yang beredar makin banyak nolnya. Yang terakhir adalah pecahan Z$100,000,000,000 (100 milyar dollar Zimbabwe). Sangking parahnya inflasi, sampai-sampai pemerintah tidak mengumumkan lagi tingkat inflasi ini dan pecahan uang Z$100 milyar ditarik dari peredaran. Krisis demi krisis berlangsung. Pemerintahannya menjadi sangat represif. Banyak warga Zimbabwe mengungsi ke negara-negara tetangganya.
Krisis pangan di Zimbabwe termasuk yang paling parah dalam peradaban manusia. Life expectancy, harapan hidup rakyat Zimbabwe turun dari 60 tahun menjadi 37 tahun saja. Angka yang paling rendah di dunia. Ini terjadi di negara yang dulunya eksportir pangan. Jaman apartheid lebih baik dari pada jaman kesetaraan warna kulit!
Ringkasnya: Diawali dengan rasa iri yang terpendam dan bisa dieksploitasi terhadap sukses kaum produktif berkulit putih. Ini dianggap sebagai isu atau problem yang harus diselesaikan. Politikus kemudian memanas-manasi dengan isu ketimpangan kemakmuran dan memberi impian pemerataan kemakmuran melalui landreform paksa. Ketidak-bijaksanaan (campur tangan di bidang ekonomi) dilakukan. Asset berpindah secara paksa dari kaum produktif ke kaum kurang terampil baik dari kalangan kroni birokrat atau rakyat biasa. Akibatnya banyak tanah menjadi tidak produktif dan akhirnya terjadi krisis pangan. Ini merupakan problem baru sedangkan problem lama – yaitu membuat kaum kulit hitam lebih makmur, belum selesai, bahkan semakin parah.
Pemerintah kemudian melakukan ketidak-bijaksanaan lagi, mencetak uang untuk membiayai proyek-proyek pengentasan kemiskinan. Akibatnya terjadi inflasi 2.2 juta% sampai 11.2 juta% per tahunnya di tahun 2008 (tidak tahu berapa angka pastinya, pokoknya tinggi sekali). Ini problem baru lagi bagi rakyat Zimbabwe (tetapi bukan bagi politikus yang hidup enak). Dan problem lama belum selesai, bahkan bertambah parah. Jaman apartheid lebih makmur dari pada jaman kesetaraan warna kulit!
Ini nih sumber bacaannya (Jakarta 5 September 2008) Jurnal Kebebasan: Akal dan Kehendak
Vol. II, Edisi 46, Tanggal 8 September 2008
Oleh: Imam Semar

Ada lagi lupa ni artikel nemu di alamat web mana. maap yaaa

Banyak orang menuding, penyebabnya adalah presiden Negara ini sendiri, Robert Gabriel Mugabe, atau yang lebih akrab disebut Robert Mugabe.Presiden yang sudah berkuasa lebih dari 20 tahun, tepatnya 21 tahun sejak 1987. Dia ini merupakan salah satu tokoh controversial saat ini. Gimana ngga, diawal menjabat sebagai presiden, gaji yang dia terima, kurang dari $i juta, tapi belakangan ini (tepatnya kapan aku kurang tau), dia menaikkan sendiri gajinya hingga 1000%. Bagaimana mungkin dia tega melakukan itu? Tidakkah dia melihat keadaan negaranya yang begitu miskin? Tidakkah dia prihatin dengan keadaan rakyatnya? Malah dengan pendapatan luar biasanya itu, dia membangun Mugabe’s Place, yang menelan biaya sampai sekitar 6 juta poundsterling. Rumah yang terdiri dari 3 tingkat, 25 kamar tidur beserta kamar mandi, serta ada spa pribadi. Wow. Dia ini memerangi homoseks, dalam salah satu pidatonya, dia mengatakan bahwa perilaku homoseks adalah penurunan derajat manusia. kalau babi dan anjing tidak melakukannya, kenapa manusia mau? (aku langsung berfikir, kawan ini belum pernah nonton Legally Blonde 2, yang anjingnya homo). Lagian kalau difikir-fikir, homo mah bukan kejahatan, kecuali macam si Ryan yang membunuh orang itu. Kalau homo kan, sakit aja dia sendiri tak dirugikannya negara ini sama masyarakat banyak. Sementara, kalau kelakuan si presiden ini, bisa dibilang sangat buruk. Bukan hanya dia, istrinya juga Imelda Marcos kedua kayaknya. Grace Marufu, ini adalah istri keduanya, setelah Sally Hafron istri pertama nya meninggal dunia karena penyakit yang kronis di tahun 1992. Lantas menikahlah dia dengan si Grace yang lebih muda 40 tahun darinya. Dan dia inilah si gila belanja yang bisa menginstruksikan pesawat dan seisinya untuk menunggu dia memuaskan hasrat belanjanya. Dia ini juga monster belanja, sanggup menghabiskan 7000 poundsterling, dalam hanya dua jam saja. Bah poang, ai akka aha do ituhori? Dan satu lagi, dia ini dulunya sekretaris si Mugabe ini. Sampai-sampai negara di Uni Eropa sana, melarang dia untuk berbelanja di negara mereka, karena tidak sesuai dengan tingkat kemiskinan di negaranya.

12 komentar:

  1. Bah,nga sega be ate...lam godang halak na rittik...

    BalasHapus
  2. sorry, i dnt know what you say :)

    BalasHapus
  3. Inflasi tahun 2008 mencapai 11.2 juta % atau 11,200,000%.Robert Gabriel Mugabe, atau yang lebih akrab disebut Robert Mugabe sebagai Presiden zimbabwe menaikkan sendiri gajinya hingga 1000%. ini merupakan pengurbanan luar biasa yang dilakukan presiden, betapa tidak inflasi ,melambung 11.2 juta, ia hanya menaikkan gaji 1000%

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah maaf kesalahan saya nggak kroscek konsistensi antar sumber yang saya tulis. Terimakasih koreksinya :)

      Namun banyak sekali sumber yang menyebutkan 'kejahatan" Presiden Mugabe yang berperan membuat negara tersebut makin terpuruk.

      Hapus
    2. Waaah maaf kesalahan saya tidak kroscek konsistensi kedua sumber. Trimakasih koreksinya :)

      Namun banyak sekali sumber yang menyebutkan "kejahatan" presiden Mugabe yang menyebabkan negara tersebut makin terpuruk.

      Hapus
  4. Trima kasih informasinya, sekarang saya lebih paham penyebab inflasi di zimbabwe. saya baca di kompas, sekaleng coca cola harganya 15 Milyar. Luar biasa ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memnag luar biasa. Nggak terbayang fluktuasi harga disana seperti apa.

      Sama2, salam kenal :)

      Hapus
    2. Memnag luar biasa. Nggak terbayang fluktuasi harga disana seperti apa.

      Sama2, salam kenal :)

      Hapus
  5. membantu sekali artikelnya.. smoga redenominasi di indonesia nanti gk gagal kya di sana :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ya nur laila, tapi wacana redenominasi sudah sampai mana ya? sy udah lama juga nggak ngikutin :)

      Hapus
  6. o.... keren ,, giti y ceritanya...

    BalasHapus
  7. Waah sama ane jg bandingin baca di kompasaiana
    sekaleng cola seharga 15Milyar
    aduuh

    BalasHapus