Selasa, 26 Juni 2012

Can you see when you're dreaming?

As you know that, i'm freak of watching television. Bisa saja saya menghabiskan waktu berjam-jam depan TV gonta-ganti channel padahal bisa dibilang saya sama sekali tidak memiliki acara favorit. Daaaan... lagi-lagi tulisan ini terinspirasi dari acara TV.

Minggu santai, nonton TV, secara tidak sengaja mengganti channel ke Metro TV, kemudian melihat acara Oprah Winfrey. Saat itu bintang tamunya adalah Chastity, seseorang tokoh utama film dokumenter berjudul Becoming Chaz (2011), yang berkisah tentang pergulatan batinnya mengenai transgender yang ia pilih sebagai jalan hidup. Film ini diputar menjadi pembuka komunitas film dokumenter yang dibentuk oleh Oprah.

 Kemudian diperlihatkan kilas balik perjalanan acara Oprah Winfrey Show hingga tiba pada suatu episode:


Oprah bertanya pada seorang anak kecil tuna netra, "Can you see when you're dreaming?". Kemudian si bocah tuna netra menjawab, "Yes, I can see in my dream". Oprah menangis.

Saya seketika terdiam. Entah, sama sekali tidak terpikirkan di otak saya pertanyaan semacam ini. Benar-benar merasa tersindir oleh kalimat ini. Ingin menangis.

Kamis, 21 Juni 2012

Siapa saja keluarga kamu?



Siapa orang yang kamu pikirkan pertama kali saat menyebut kata “keluarga”? Ayah, ibu, adik, kakak? Mungkin itu yang terpikirkan oleh kita-kita yang selama ini nyaman tinggal sama ayah ibu di rumah. Kalau kamu kuliah di luar kota atau bahkan di pulau lain, dimana kamu harus menghadapi lingkungan baru bakal agak lain ceritanya. Nggak mungkin kan misalnya kamu sakit malam-malam saat perlu pertolongan segera atau saat kamu lagi sedih atau kesusahan kemudian butuh support untuk ditemenin, terus kamu manggil semua sanak saudara kamu tiba-tiba ke kosan kamu? Dan orang yang paling dapat kamu andalkan saat itu adalah sahabat, spesifiknya teman satu kos. Bisa diajak hanging out saat pikiran suntuk, sigap mengantarkan ke dokter saat kita sakit, atau dengan ringan hati memberikan pinjaman saat uang bulanan menipis sebelum waktunya. Atau bahkan sekedar menanggapi curhatan semalaman kamu saat putus dari pacar. Nggak segan juga untuk melakukan hal bodoh hanya untuk menghibur kamu yang sedang sedih.




You're really irreplaceable, my VHANNNiLA :)

Senin, 18 Juni 2012

Koleksi Tas Branded Harga Selangit: Investasi 'ala Shopaholic?

Apa maksud artikel ini? Come, follow me...

Minggu lalu saya barusaja melihat acara talkshow di salah satu stasiun televisi swasta yang dipandu oleh seorang host yang mengembangkan sayap dari dunia magician (hayo tebak siapa?). Kali itu entah apa temanya. menurut dugaan saya si mungkin terkait business around fashions. Bintang tamunya ada fashion designer lokal, pengusaha tas dan aksesoris lokal yang memanfaatkan kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, dan yang terakhir adalah salah satu aktris lokal juga. But anyway kali ini saya tidak bermaksud untuk mereview isi acara itu yaa, melainkan tentang hobi mahal ala si artis.

Jumat, 08 Juni 2012

A Bunch of Love from Tereliye

Kedengaran berlebihan ya judulnya? hahaha
Tak apalah, setidaknya dari beberapa novel Tereliye yang saya baca, menurut saya semuanya berkisah tentang C.I.N.T.A



Cinta kan luas maknanya. Cinta pada ayah, pada ibu, pada kekasih, pada kearifan budaya, pada agama, pada kakak atau adik, semuanya juga bisa mencakup tentang cinta kan? Justru inilah yang membuat saya tertarik dengan beberapa karya si penulis.
Tereliye dalam beberapa bukunya berhasil dengan cantik menerjemahkan cinta ini. Perjuangan mencari dan mempertahankan cinta mampu dia tampilkan dengan berbagai sudut pandang. Dalam suatu buku ia tampilkan dengan kisah mellow yang bikin kita nangis bombay, dalam buku yang lain perjuangan cinta itu ia tampilkan menjadi sesuatu yang lumrah, sederhana, dan sangat mudah dipahami. Bahkan kisah cinta yang sedih pun terkadang bisa ia tampilkan dalam gaya bahasa yang santai dan bisa membuat kita tersenyum atau tertawa.


Mari belajar tentang cinta dari novel-novel tereliye,

Kamis, 07 Juni 2012


The other side of me,
Be Proud of Your Self! No Need To Complaining :)



Jangan lupa berkunjung yaaaa :)

Belajar dari Tania

“Bahwa hidup harus menerima… penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti… pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami… pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang.
Tak masalah meski lewat kejadian sedih dan menyakitkan”.


Berawal dari mengenal novel Hafalan Shalat Delisa, beberapa tahun yang lalu. Itu kali pertama saya mengenal novel-novel karya Tereliye dan juga jatuh cinta sama beberapa karyanya. Well, dari dulu saya paling malaaass baca yang namanya novel. "Nggak ada gambarnya, nggak menarik, capek bacanya", itu kurang lebih alasan-alasan yang saya berikan kalau teman2 nyuruh baca novel.

Naah kali ini saya pengen cerita, ini salah satu novel Tereliye yang saya jatuh cinta-i juga. Baru-baru ini saya baca novel Tereliye yang judulnya Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Pertama tengok judulnya, saya berpikiran (maap Mas Darwis ^^v) "yep, judulnya alay banget si", dan ini yang bikin saya malas bacanya.
Lalu iseng karna tak ada kegiatan hari minggu, "yesss i'll read this book" :)