Rabu, 03 Oktober 2012

Tentang Wangi Hujan (Petrichor)



Hari ini secara tidak sengaja menemukan kosakata baru di status fesbuk salah seorang teman. Karena penasaran akhirnya saya pun mencari tahu. Dan this is it, ternyata kosakata itu berarti semacam wangi hujan.

Sorry... I don't know enough 'bout that, so I review it from any sites.




Eucalyptus leavesPetrichor is the pleasant smell that often accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather in certain regions. It was named by two Australian researchers, who discovered that the smell is an oily essence emitted from rocks or soils. The oil is a complicated mixture of at least fifty different compounds, rather like a perfume.

The diverse nature of the host materials has led us to propose the name “petrichor” for this apparently unique odour which can be regarded as an “ichor” or “tenuous essence” derived from rock or stone. This name, unlike the general term “argillaceous odour”, avoids the unwarranted implication that the phenomenon is restricted to clays or argillaceous materials; it does not imply that petrichor is necessarily a fixed chemical entity but rather it denotes an integral odour.
I J Bear and R G Thomas, The Nature of Argillaceous Odour in Nature, 7 March 1964. (Argillaceous means “consisting of or containing clay”, from Latin argilla, clay.)

Eucalyptus, one source of petrichor
The oils are given off by vegetation during dry spells and are adsorbed on to the surface of rocks and soil particles, to be released into the air again by the next rains. The Macquarie Dictionary citation suggested that in Australia it is released by the leaves of eucalyptus trees; when it’s washed by rain into watercourses it becomes a signal to fish, invertebrates, and other creatures that the season is sufficiently wet to support breeding.
The word comes from Greek petros, a stone, plus ichor, from the Greek word for the fluid that flows like blood in the veins of the gods. Petrichor is a poetic creation that means something like “essence of rock”. Alas, it is encountered only very rarely.
Besides the pleasant, dewy petrichor of the post-rain afternoon, I see no hope or way out of a four-hour ride with the enigmatic mumbler.
VeloNews, the Journal of Competitive Cycling, 5 April 2004.

Taken from this site :)

Petrichor adalah salah satu bau alami yang tercium saat hujan turun membasahi tanah yang kering. Istilah petrichor diciptakan dari kosakata Yunani oleh ilmuwan Australia pada tahun 1964 dalam jurnal ilmiahnya. Petrichor adalah salah satu bau yang saya sukai. Penasaran dengan penyebab munculnya bau petrichor, saya meminta bantuan pak Wikipedia dan Bu Google untuk mendapatkan jawabannya. Dan inilah kesimpulannya.
Petrichor sebenarnya disebabkan oleh beberapa hal. Namun, yang paling berkontribusi terhadap munculnya petrichor ada dua hal. Pertama, minyak yang menguap dari tumbuhan. Tumbuhan mengeluarkan sejenis minyak yang mudah menguap yang kemudian terkumpul di berbagai permukaan, seperti misalnya bebatuan. Minyak tersebut bereaksi dengan tetesan air hujan dan dilepaskan sebagai gas ke udara. Kedua, geosmin yang dilepaskan oleh mikroba. Geosmin adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh beberapa mikroba yang hidup di tanah, air tawar, dan air laut, seperti cyanobacteria dan actinobacteria. Geosmin dilepaskan ketika mikroba mati, dan saat terkena terpaan air hujan, geosmin terangkat ke udara dan terciptalah aerosol partikel geosmin dalam udara. Geosmin juga penyebab mengapa ikan air tawar suka berbau tanah.
Fakta lain tentang hujan dan petrichor ...

Here it is ...
  1. Rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam.
  2. Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepat-an yang lebih rendah. Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak memiliki sifat gesekan (bayangkan jika hujan terjadi seperti gelembung air yang besar yang turun dari langit), bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan.
  3. Ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter.
  4. Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm.
  5. Awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10.000 meter.
  6. Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi.
  7. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505×1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan “takaran”.
  8. Butiran air hujan berubah bentuk ratusan kali tiap detik.
  9. Kalau butiran air hujan itu dibekukan akan membentuk keping kristal yg indah, tidak seperti air biasa yang di bekukan di freezer/kul_kas.
  10. Setelah hujan turun, tanah, ilalang, rerumputan akan mengeluarkan bau wangi yg khas, senyawa ini dinamakan ‘petrichor’.
  11. Dan fakta terakhir yang paling misterius dan mengejutkan ilmuan. Hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan “Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu”. Dan pada titik ini, para ilmuan meyakini bahwa manusia biasanya mendapatkan inspirasi..
Rain, the same object with different perspective n reaction.
Rain ain’t a vain. It can be a pain, however.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar