Rabu, 10 Juli 2013

Mengasah Spontanitas

Haloooo, it's already July (1st Ramadhan) and this post is just being postponed for 3 weeks :(
Ahaaaa it's already in the middle of June after the last messing-article (as usual :p) I wrote in this blog. Bersih-bersih dulu yaaa udah banyak debunya nih :p


Hari ini tiba-tiba pengen menyampaikan sesuatu disini, setelah malam Jumat kemaren seperti biasa 'kongkow-kongkow' bersama Ibu Anna dan beberapa kawan. Cerita-cerita dari beliau memang terdengar ringan, tapi seringkali berhasil membuat saya ber-oooooo-iyayaaa-gimanadong?-salahyaa? dan kalimat-kalimat serupa lainnya. Hahaha


Kali itu beliau bercerita tentang spontanitas. Sedikit sih yang beliau singgung, tapi lumayan sukses bikin saya brainstorming sendiri.



Dalam KBBI, spontan diartikan sebagai serta merta, tanpa dipikir, atau tanpa direncanakan lebih dulu; melakukan sesuatu krn dorongan hati, tidak krn anjuran dsb; atau bisa juga diartikan sebagai wajar; bebas pengaruh; tanpa pamrih.

Ada yang berpendapat bahwa spontanitas itu merupakan reaksi kejujuran. Biarpun sederhana, tapi rekasi spontan akan memberi sedikit (atau banyak) informasi mengenai karakter atau kepribadian seseorang.


Okee itu hanya definisi operasionalnya, tapi saya rasa kita semua sebelumnya udah ngerti banget kan yang namanya spontanitas.

Yang pengen saya ingat dari perbincangan hari itu adalah bahwa SPONTANITAS BISA DILATIH.

I extremely agree with that, BTW. Saya emang belum ngerti penjelasan ilmiahnya mengenai mekanisme apakah aktivitas fisik mempengaruhi neuron-neuron saraf di otak, kemudian  darah dari otak mengalir ke seluruh tubuh karena aktivitas pemompaan darah oleh jantung, kemudian pada akhirnya berpengaruh kembali pada aktivitas fisik kita. Hahahaha random bangeeeeet. Makanya saya renungkan dari lubuk hati yang paling dalam aja :p

Ngomongin spontanitas ini, sedikit banyak ada kaitannya dengan yang namanya habbit atau kebiasaan. Ini terkit juga dengan faktor yang membentuk kepribadian. Udah disebutin kan di atas bahwa reaksi spontan akan sedikit menggambarkan informasi mengenai kepribadian seseorang, biarpun nggak selalu benar sih.

Dari segitiga di atas (mengambil dari Road Safety Association) kita juga pasti setuju bahwa habbit dipengaruhi juga oleh attitude atau sikap.
Spontanitas<--- i="">habbit
<--- i="">attitude maka jika semuanya berawal dari attitude, sebenarnya secara tidak langsung spontanitas apa yang ingin kita "tampilkan" itu tergantung lagi pada kita masing-masing :)
Konteks spontanitas yang sedang saya bicarakan ini luasss sekali, nggak hanya mencakup kejadian-kejadian seperti ; apa yang kita ucapkan ketika dikagetin orang, atau permainan question of life kaya yang ada di acara Hitam Putih-nya Deddy yaa. Hahaha

Ini juga terkait spontanitas kaaan --->

(bagaimana kita dengan cepat tanggap atas apa yang disampaikan)









<---atau br="" ini="" yang="">

(bagaimana kita bertindak saat melihat sesuatu)











Ada lagi niiih yang ini--->

(Melakukan hal yang benar)










Yang saya maksud spontanitas disin iadalah, bagaimana tertanam di otak bawah sadar kita bahwa jika ada sesuatu terjadi di sekitar, kita langsung tanggap dengan apa yang terjadi, tau bagaimana harus merespon dengan cepat. Dan yang paling penting penting adalah merespon dengan tepat.

Dengan membiasakan attitude baik, diharapkan respon kita sewaktu-waktu ketika menghadapi sesuatu yaaa baik juga. Cok galicok galigacok, cocok penontoooon? (ala Puti Little Miss Indonesia)

Naaah mengenai kenapa gambarnya semua adalah anak-anak adalah terselip pesan bahwa kalau spontanitas kita dilatih dari sejak kecil, maka anak-anak ini kelak dewasa semoga menjadi orang-orang yang mampu merespon setiap kejadian disekitarnya dengan baik dan benar.

Regards,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar