Senin, 23 Juli 2012

Anak Gaul 1990-an: Jaman Teknologi Pager

Ngomongin tentang sesuatu yang bertemakan jaman dulu alias jadul mungkin ada beberapa hal beda-beda yang terbayang di pikiran kita.
Kalo Anda, apa yang dipikirkan pertama kali coba?

Boekoe-boekoe toea jang warnanja ampek ketjoklatan dengan edjaan skript djadoel sematjam ini. Jang soedah lapoek dimakan oesia, sampai soedah soelit terbatja toelisannja,

gitu?
*udah ahh capek nulis begini*




Atau mungkin gaya rambut yang aduhai mempesona semacam ini?
*gambar lupa pinjem dimana*











   

Film-film lawas semacam ini?
*gambar dari film Gita Cinta dari SMA jaman pemainnya Yessi Gusman*
Lagu-lagu kenangan, model-model cutting fashion yang unik, dan lain-lain.


Berawal dari adegan kemaren malam di ruang tamu, dialog antara Saya dan Hesti (nama tidak disamarkan). Lagi liat acara Musiklopedia tentang grup band Stinky di suatu stasiun kereta (ya bukan laaah, maksudnya stasiun TV). Bernostalgia dengan kenangan jadul dan kemudian tiba-tiba terkenang akan suatu masa saat nge-trend-nya alat komunikasi yang namanya Pager atau Radio Panggil.


Dan sesaat merasa sangat cupu seperti "hellowww, di belahan bumi mana gua waktu jamannya pager lagi inn benget?". Karena bisa dibilang itu adalah salah satu tahap perkembangan teknologi yang lewaaattt begitu saja, tanpa kami ngerti sama sekali itu alat apaan, gimana kerjanya, malahan pernah pegang pun tidak. hahahaha
Padahal saking nge-trend-nya saat itu sampe ada lagu tentang pager. Kalo nggak salah liriknya gini niiih:
"... tidiit tidiiit pager-ku berbunyi, tidiiit tidiiit begiu bunyinya..."
hahaha


Maka, jadilah bertekad hari ini mau browsing-browsing tentang pager aaah :D

Alat komunikasi pager ini dikenal di Indonesia saat era 1990-an. Indonesia yang saat itu sedang gencarnya melakukan pembangunan memanfaatkan peger ini sebagai alat komunikasi untuk mempermudah penyediaan dan mobilitas tenaga kerja. Dengan alat ini, komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien karena disamping hemat biaya (tidak perlu lagi jasa kurir) juga informasi bisa diterima secara real time (lebih cepat sampai).


Pager pun menjadi sangat populer. Awalnya alat ini dipakai oleh kalangan bisnis dan eksekutif untuk urusan pekerjaan. Kemudian mulai merambah kalangan anak-anak muda ibukota. Bisa dikatakan pager ini akhirnya menjadi penanda kemajuan ekonomi dan teknologi serta bagian dari gaya hidup dan status sosial.


[jadi secara implisit ni mau bilang, karna nggak kenal pager berarti kami nggak gaul gituuuu? :p]



Bentuk pager sendiri kurang lebih kaya gini nih...

Kata wikipedia, radio panggil lebih atau pager adalah alat telekomunikasi pribadi untuk menyampaikan dan menerima pesan pendek. Radio panggil numerik satu arah hanya dapat menerima pesan yang terdiri dari beberapa digit saja, khas layaknya sebuah nomor telepon yang digunakan penggunanya untuk menelepon. Radio panggil alphanumerik juga tersedia dengan sistem dua arah dapat mengirim pesan melalui surat elektronik atau SMS (short message service).

Prinsip kerja pager mirip transmisi radio yang menggunakan komunikasi antara pusat kontrol dan penerima. Pengirim pesan menghubungi operator dan mengatakan pesan yang ingin disampaikan. Kemudian, operator akan mengirim pesan tersebut ke pesawat pager yang dituju dalam waktu yang hampir bersamaan (real time).

[Asalkaaan, masih dalam area jangkauan transimisi radionya si provider]

Urutan bagaimana informasi ini disampaikan lewat pager kurang lebih kaya gini:
Pengirim pesan menghubungi operator pager dari telepon rumah 
Operator akan meminta ID dari pager yang akan di tuju. 
Pihak yang akan menyampaikan pesan ke pager tujuan membacakan pesan yang akan di kirim.
Operator akan mengulangi pesan yang telah disampaikan,  biar nggak terjadi kesalahan.
Operator mengirim pesan ke pager tujuan

Setelah pesan telah diterima oleh penerima pesan maka alarm atau tanda berbentuk getar akan berbunyi atau bergetar dan pesan tersebut akan tampil di layar LCD yang terdapat dalam pesawat pager. makanya pager ini disebut juga sebagai beeper.

Tidak lama setelah masa kejayaan pager, telepon seluler (ponsel) mulai berkembang. Dengan rancangannya yang dibuat nyaman untuk dibawa kemana-mana (mobile phone) dan keunggulan berupa komunikasi dua arah, maka dengan cepat teknologi ponsel ini menggeser pager sebagai alat komunikasi yang beredar massal di masyarakat. Ditambah perkembangannya yang sangat cepat, dengan menambah fitur seperti SMS yang mampu dilakukan oleh pager juga bentuknya semakin kecil, ponsel ini dengan cepat beredar di masyarakat.

[Naaaah pantesan aja kami nggak mengalami jaman pager :p]


Dengan kemunculan ponsel ini tidak lantas membuat pager hilang begitu saja dan tidak digunakan loh. Alat ini masih dipakai pada beberapa jenis pekerjaan. Pager masih dipakai karna beberapa alasan, misalnya dalam kasus-kasus pekerjaan seperti ini:
Radio panggil digunakan untuk memberitahukan situasi darurat, contohnya : para penolong dengan sekoci dan pemadam kebakaran.
Radio panggil kebanyakan dibawa oleh staf pada bagian kesehatan karena dapat mengumpulkan mereka pada situasi yang darurat.
Radio panggil juga digunakan pada dunia teknologi informasi, contohnya pada kasus para teknisi perusahaan telepon, dimana terdapat gangguan layanan pada jaringan selular karena berada di luar jaringan. Oleh karena itu, di perusahaan ini, para teknisi biasanya dilengkapi dengan radio panggil/ pager yang menggunakan jaringan yang dapat terjangkau dan tidak terkena gangguan.
Sebagai tambahan, beberapa sistem kontrol irigasi dan sinyal-sinyal lalu lintas sekarang dikontrol oleh pengiriman pesan memalui jaringan radio panggil.

Intinya, pager dinilai mudah dipakai untuk menghadapi situasi darurat dalam cakupan wilayah yang terbatas. Mungkin karena pesan dikirim lewat frekuensi radio, jadi secara otomatis cepat tertangkap oleh jaringan radio panggil lainnya.


Sumber:

2 komentar:

  1. bagus sekali,, info yg bermanfaat.. Thanks ya.
    Salam www.almunawwar.co.nr

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama. Trimakasih sudah berkunjung :)

      Salam.

      Hapus